Materi Kuliah :
Manajemen Perbankan
Disusun :
Darsono,SE.,MM
=============================================================
Pengertian dan Fungsi Bank Umum Pada Perekonomian Negara
Pengertian,
Definisi Bank Umum
Bank umum disebut juga sebagai bank komersial. Bank
umum pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, yang kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Di dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 dan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang
Perbankan, bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun atau
mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau deposito dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari definisi tersebut
dapat disimpulkan, bahwa ada dua kegiatan pokok dari bank, yaitu pertama,
kegiatan pengumpulan dana atas dasar kepercayaan dari masyarakat. Kegiatan
kedua adalah penyaluran dana kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat.
Peran dan Fungsi Bank Umum.
Pada dasarnya, fungsi
sebuah bank adalah sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediation). Dana yang ada di masyarakat
(unit surplus) dihimpun untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat (individu
dan perusahaan) yang membutuhkan (unit defisit). Di sini Bank berperan sebagai
lembaga keuangan yang berfungsi menghubungkan pihak-pihak yang memiliki
kelebihan dana (unit surplus) dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana (unit
defisit).
Fungsi mendasar dari
bank umum adalah sejalan dengan pengertian bank, yaitu berperan sebagai
penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
atau sektor riil, atau dunia usaha yang memerlukan.
Adapun Peran dan
fungsi bank umum yang terdiri dari bank pemerintah, bank swasta nasional,
dan bank asing atau campuran secara spesifik antara lain sebagai berikut:
Penciptaan Uang.
Bank umum mempunyai
fungsi penciptaan uang dalam hal ini uang giral, yaitu alat pembayaran melalui
mekanisme pemindahbukuan. Kemampuan bank umum dalam menciptakan uang giral
menyebabkan posisi dan fungsi bank umum menjadi sangat penting dalam
pelaksanaan kebijakan moneter.
Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran.
Bank umum berfungsi
untuk mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal tersebut dimungkinkan
karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang
berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Contohnya, penerimaan setoran, transfer
uang, dan kliring.
Penghimpunan Dana Simpanan
Fungsi bank umum
adalah menghimpun dana masyarakat. Dana yang paling banyak disimpan oleh bank
umum adalah dana simpanan. Di Indonesia, dana simpanan terdiri dari tabungan,
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito.
Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga
memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk memudahkan atau memperlancar
transaksi internasional, baik transaksi barang atau jasa maupun transaksi
modal. Kesulitan-kesulitan dalam transaksi antarnegara akibat berbagai kendala
seperti perbedaan letak geografis, budaya, dan sistem moneter akan dapat
diatasi melalui kehadiran bank umum, sehingga transaksi menjadi lebih mudah,
cepat, dan efisien.
Penyimpanan Surat Berharga
Bank umum dapat
berfungsi sebagai lembaga untuk menyimpan surat-surat berharga. Perkembangan
ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan
menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Bank umum dapat
memberikan beragam jasa keuangan lain yang dapat mempermudah kegiatan ekonomi
masyarakat umumnya. Di Indonesia, pemberian jasa oleh bank umum antara lain
penyediaan fasilitas pembayaran telepon, transfer uang lewat ATM, Anjungan
Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine, dan pembayaran gaji karyawan.
Kegiatan Bank Umum
1.Menghimpun dana ( funding ).Kegiatan menghimpun dana atau membeli dana dari masyarakat
dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan yang biasa disebut
rekening atau account.
Jenis-jenis simpanan
a.Simpanan giro (demand deposit).
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang disebut jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung pada bank yang bersangkutan.
b.Simpana tabungan (saving deposit).
Simpanan tabungan merupakan simpanan pada bank yang penarikan menggunakan buku tabungan atau ATM. Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan. Besarnya bunga tabungan tergantung pada bank yang bersangkutan.
c. Simpanan deposit (time deposit).
Deposito merupakan simpanan pada bank dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo) dan penarikannya sesuai dengan jangka waktu tersebut.
Jenis-jenis simpanan deposito:
- Deposito berjangka.
- Sertifikat deposito.
- Deposit on call.
2. Menyalurkan dana (lending).
Menyalurkan dana atau menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat melalui pemberian pinjaman/ kredit. Kegiatan penyaluran dana ini disebut lending.
Jenis-jenis kredit yang ditawarkan:
a. Kredit investasi.
Yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya jangka waktu kreditnya lebih dari satu tahun.
Contoh: kredit untuk membangun pabrik, pembelian peralatan/ mesin.
b. Kredit modal kerja.
Yaitu kredit yang digunakan untuk modal usaha. Biasanya jangka waktu kreditnya kurang dari satu tahun.
Contoh: kredit pembelian bahan baku, kredit gaji karyawan.
c. Kredit perdagangan.
Yaitu kredit untuk para pedagang untuk memperlancar atau mengembangkan usahanya.
Contoh: kredit pembelian barang dagangan untuk supplier/ agen.
d. Kredit produktif.
Yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai suatu usaha, bisa berupa investasi, modal kerja, atau perdagangan.
e. Kredit konsumtif.
Yaitu kredit untuk keperluan pribadi dan konsumtif.
Contoh: kredit perumahan, kredit kendaraan.
f. Kredit profesi.
Yaitu kredit yang ditujukan pada kalangan profesi tertentu.
Contoh: kredit untuk guru, PNS.
3. Jasa bank lainnya (services).
Jasa bank lainnya merupakan kegiatan untuk mendukung kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Namun kegiatan ini sangat membantu nasabah dan seringkali menjadi alasan nasabah untuk membuat rekening di bank tertentu. Kenyataannya saat ini kegiatan jasa bank lainnya ini mampu memberikan keuntungan fee based yang besar pada bank dibanding keuntungan dari spread based.
Jenis-jenis jasa bank:
1) Transfer/ kiriman uang.
2) Clearing/ kliring.
3) Collection/ inkaso.
4) Safe deposit box/ kotak penyimpanan.
5) Bank card/ kartu kredit.
6) Bank notes.
7) Bank garansi.
8) Bank draft.
9) Letter of credit (L/C) / surat kredit.
10) Travellers Cheque/ cek wisata.
11) Penerimaan setoran (pajak, telepon, listrik, uang kuliah).
12) Melakukan pembayaran (gaji, pensiun, deviden, kupon, bonus).
13) Pasar modal.
- Penjamin emisi (underwriter).
- Penjamin (quarantor).
- Wali amanat (trustee).
- Perantara perdagangan efek (pialang/broker).
- Pedagang efek (dealer).
- Perusahaan pengelola dana (investment company).
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Kegiatan bank perkreditan rakyat sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dalam bentuk bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.
2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan.
Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh BPR adalah:
1. Menerima simpanan giro.
2. Mengikuti kliring.
3. Mengikuti kegiatan valuta asing.
4. Mengikuti kegiatan perasuransian.
Kegiatan bank perkreditan rakyat sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dalam bentuk bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.
2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan.
Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh BPR adalah:
1. Menerima simpanan giro.
2. Mengikuti kliring.
3. Mengikuti kegiatan valuta asing.
4. Mengikuti kegiatan perasuransian.
Bank Campuran dan Bank Asing
Bank asing dan bank campuran merupakan jenis bank umum sehingga kegiatannya hampir sama seperti bank umum lainnya. Perbedaannya kegiatan bank asing dan campuran dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada beberapa larangan.
Kegiatan bank asing dan bank campuran yang ada di Indonesia adalah:
1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan giro dan simpanan deposito, tetapi tidak boleh dalam bentuk simpanan tabungan.
2. Kredit yang diberikan diarahkan dalam bidang tertentu, seperti: perdagangan internasional, bidang industri dan produksi, penanaman modal asing/ campuran.
3. Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.
4. Jasa-jasa bank lainnya seperti bank umum.
Bank asing dan bank campuran merupakan jenis bank umum sehingga kegiatannya hampir sama seperti bank umum lainnya. Perbedaannya kegiatan bank asing dan campuran dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada beberapa larangan.
Kegiatan bank asing dan bank campuran yang ada di Indonesia adalah:
1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan giro dan simpanan deposito, tetapi tidak boleh dalam bentuk simpanan tabungan.
2. Kredit yang diberikan diarahkan dalam bidang tertentu, seperti: perdagangan internasional, bidang industri dan produksi, penanaman modal asing/ campuran.
3. Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.
4. Jasa-jasa bank lainnya seperti bank umum.
MANAJEMEN DANA BANK
Latar Belakang
Manajemen dana bank adalah suatu kegiatan
perencanaan, Pelaksanaan, dan pengendalian terhadap Penghimpunan dana yang ada
di masyarakat.
Sebelumnya perlu kita ketahui mengenai pengertian dari Bank itu sendiri,
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Selain itu juga ada pengelolaan bank yang membutuhkan adanya keterpaduan antara
dua tujuan / kepentingan. Bank sebagai lembaga yang mencari keuntungan, juga
harus mempertimbangkan mengenai masalah keamanan dan likuiditas.
Pencapaian tujuan bank baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
ditentukan oleh beberapa factor seperti falsafah yang dianut,biaya minimum dan
factor lain.
Falsafah pengelolaan bank dikenal ada 2 macam :
Pola Agresif yaitu lebih menekankan pada tujuan pencapaian keuntungan sehingga
dalam pola ini lebih disukai adanya resiko.
Pola Konservatif yaitu tidak menyukai resiko jadi likuiditas bank tetap terjaga
atau aman.
Pola agresif lebih memerankan profitabilitas sedangkan pola konservatif lebih
mengutamakan keamanan dibandingkan dengan profitabilitas.
Dalam membiayai kegiatannya bank tentu saja membutuhkan dana, dana itu sendiri
berasal dari berbagai sumber. Besar kecilnya skala usaha bank ditentukan oleh
modal yang dimiliki bank tersebut jika dana kecil maka membatasi gerak usaha
bank dan jika dana besar maka skalanya besar juga.
Bank yang secara lebih spesifik berfungsi sebagai Agent of Trust atau
kepercayaan masyarakat terhadap bank itu sendiri saat masyarakat menitipkan
dananya dibank.
Agent of Development yaitu kegiatan masyarakat disektor moneter dan sector riil
yang tidak dapat dipisahkan lagi yang saling mempengaruhi dan saling
berinteraksi.
Agent of Services yaitu memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada
masyarakat.
Ketiga fungsi bank diatas paling tidak dapat memberikan gambaran mengenai
fungsi bank dalam perekonomian sehingga bank tidak hanya dianggap sebagai
lembaga perantara keuangan
( Financial Intermediary Institution)
Manajemen dana bank yang merencanakan, melaksanakan, mengendalikan penghimpunan dana yang ada dimasyarakat, tujuan dari manajemen bank adalah :
Laba
Aktiva lancar dan kas cukup
Menyediakan cadangan
Memenuhi kebutuhan
Pengelolaan bank
Seperti halnya diatas suatu bank perlu dikelola liquiditasnya, pengelolaan liquiditas dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu :
Asset Management
Liability Management
Asset Managemet (Pengelolaan Kekayaan) adalah pengelolaan kekayaan
yang digunakan untuk alokasi dana atau kekayaan untuk berbagai alternative
investasi. Pada asset management ini ada beberapa pendekatan lagi yaitu :
The pool of funds
Mengumpulkan semua sumber menjadi satu kemudian diperlakukan sebagai dana
tunggal tanpa membedakan sumber dari dana tersebut.
The asset allocation
Dikumpulkan semua sumber menjadi satu namun tidak diperlakukan sebagai dana
tunggal dan dipertimbangkan sifat-sifatnya.
Commercial loan theory
Pinjaman jangka pendek yang bersifat self-liquidating.
Shiftability theory
Yang memiliki asumsi bahwa liquiditas dapat dipelihara jika kekayaan bisa
digeser menjadi bentuk kekayaan yang lain.
Doctrine of anticipated income
Liquiditas bank dapat direncanakan bila jadwal pembayaran pinjaman didasarkan
pada future income para peminjam.
Liability Management (Pengelolaan Hutang) adalah proses dimana bank
berusaha untuk mengembangkan sumber-sumber dana yang non-traditional melalui
pinjaman dipasar uang atau dengan menerbitkan instrument uang untuk digunakan
secara menguntungkan terutama untuk memenuhi permintaan kredit.
a.Sebagai pengumpul dana dari Surplus Spending Unit (SSU) dan penyalur kredit kepada Defisit Spending Unit (DSU)
b.Tempat menabung yang efektif dan produktif
c.Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran praktis, aman dan ekonomis
d.Penjamin penyelesaian perdagangan dengan penerbitan L/C
e.Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi
Selain itu juga Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank diantaranya adalah :
Segala aktivitas dalam rangka penghimpunan dana masyarakat
Aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat
Penempatan dana dalam bentuk kredit
Sumber dana bank yang telah disinggung diatas diantaranya adalah
Dana sendiri : CAR (Capital Adequcy Ratio)
Deposan :
Giro yaitu simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dll.
Deposit berjangka yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang telah diperjanjikan antara deposan dengan Bank.
Tabungan yaitu simpanan masyarakat yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati.
Sertifikat deposito yaitu deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan.
Deposit on call yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.
Pinjaman :
Call money yaitu sumber dana yang dapat diperoleh berupa pinjaman jangka pendek dari Bank lain melalui interbank call money yang digunakan untuk kebutuhan jangka pendek
Pinjaman antar bank yaitu pinjaman yang dilakukan antar Bank untuk memenuhi kebutuhan pendanaan jangka menengah misalnya untuk pengembangan usaha atau meningkatkan penerimaan Bank.
KLBI yaitu Kedit yang diberikan oleh BI terutama kepada Bank yang mengalami masalah kesulitan liquiditas.
Sumber lain :
Setoran jaminan yaitu sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah yang menerima jasa-jasa tertentu dari Bank.
Dana transfer yaitu dana yang mengendap di Bank karena adanya kegiatan pemindah danaan atau pemindahbukuan antar rekening dari uangg tunai ke suatu rekening atau dari suatu rekening untuk kemudia ditarik tunai.
SBPU yaitu Surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikan dengan cara diskonto oleh BI
Diskonto BI yaitu penyediaan dana jangka pendek oleh BI dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank-bank atas dasar diskonto.
Tujuan dari alokasi dana ini pun diantaranya adalah:
Mencapai Tingkat Profitabilitas Yang Cukup
Menjaga posisi Likuiditas untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat
Untuk menjaga agar posisi perusahaan tetap liquid,perusahaan harus menjaga
perusahaannya dengan cara yang benar. Liquiditas bagi bank merupakan masalah
penting karena berkaitan dengan kepercayaan masyarakat,nasabah dan
pemerintah.selain tujuan adapun Alokasi dana yang terdiri atas 2 macam yaitu :
Non Earning Assets (Aktiva yang tidak produktif)Primary Reserve
Aktiva tetap
Investasi
Earning Assets (Aktiva Produktif)
Secondary Reserve
Kredit
Investasi Jangka Panjang
Pentingnya manajemen dana bank adalah
Financial Intermediary Institution(lembaga yang mentransfer dana)
Conflic of Interest(konflik kepentingan)
Prudent Banking(prinsip kehati-hatian)
Loanable Fund (jumlah dana yang layak dioperasikan)
Kesimpulan
Pada dasarnya manajemen dana bank yang merencanakan, melaksanakan, mengendalikan penghimpunan dana yang ada dimasyarakat, dana yang masuk akan dialihkan dari masyarakat surplus atau yang berkelebihan dana ke masyarakat deficit atau yang kekurangan dana dengan bentuk yang bermacam-macam.
Awal dari kegiatan perbankan dengan diperolehnya sumber dana atau Source of fund yang dapat berupa demand deposit,saving deposit,time deposit dan equity hal ini diambil dari salah satu sumber yang dapat dilihat secara jelas dan lengkap diakhir tulisan ini. Dana yang diperoleh ini digunakan untuk menjalankan kegiatan dari bank itu sendiri.
Fungsi dari manajemen dana bank ini sudah sangat jelas yaitu untuk mengelola bank agar dapat memenuhi kebutuhan supaya dapat menjalankan kegiatan operasional bank itu sendiri dan dapat menjaga liquiditas bank.
Sekian dari tulisan saya ini mohon maaf jika ada salah-salah kata karena masih dalam proses belajarnya penulis, terimakasih
ANAJEMEN PERKREDITAN BANK
Kredit yang asalnya dari bahasa latin yaitu Credere (kepercayaan ).
Dalam arti yang lebih luas Pengertian Kredit adalah Kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
UU RI NO.7 Tahun 1992 yang sekarang dig anti dengan UU no 10 tahun 1998 tentang
perbankan menyatakan bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam
meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga imbalan atau
pembagian hasil keuntungan.
Faktor-faktor yang perencanaan kredit ialah kondisi ekonomi, kebijakan, kondisi
sosial-politik, kemampuan lembaga, kemampuan daya serap serta visi misi pemberi
kredit. Tak kalah pentingnya adalah sudut pandang terhadap resiko yang mungkin
terjadi yaitu resiko
usaha, geografis, keamanan,
politik, ketidakpastian, inflasi, dan persaingan.
Pengelolaan piutang / kredit bagi sebuah perusahaan adalah suatu hal yang
penting untuk dilakukan agar piutang / kreditnya berjalan dengan baik dan
meminimalkan hal-hal yang mungkin terjadi diluar perhitungan. Melakukan
pengelolaan kredit berarti melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, dimana dalam
mengelola atau mengatur piutang/kreditnya perlu dilakukan perencanaan yang
matang.
Manajemen perkreditan bank adalah suatu hal yang penting untuk mengoptimalkan
kinerja bank untuk memaksimalkan profit atas sektor perkreditannya. Dengan kata
lain manajemen perkreditan perbankan adalah manajemen piutang pada perusahaan
umum. Perbankan merupakan sebuah perusahaan yang
mengkonsentrasikan pada pengoptimalan manajemen utang dan manajemen piutang
sehingga memiliki revenue dan profitnya didapat dari selisih pendapatan atas
piutang ditambah bunga dengan kewajiban ditambah bunga, sehingga merupakan
suatu ketetapan bahwa bunga atas piutang selalu lebih tinggi dari bunga atas
utang.
Selain merupakan usaha pokok bank sebagai perantara antara surplus spending
unit dengan defisit spending unit, menurut Kasmir (1998:79-80), penyaluran
kredit mempunyai tujuan yaitu:
1. Mencari keuntungan/profit2. Membantu usaha nasabah
3. Membantu pemerintah
Disamping tujuan tersebut, kredit perbankan mempunyai fungsi dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan (Simorangkir, 2000:102-103), antara lain:
1. Meningkatkan daya guna uang
2. Meningkatkan peredaran lalu lintas uang
3. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang
4. Merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi
5. Meningkatkan kegairahan berusaha
6. Meningkatkan pemerataan pendapatan
7. Merupakan alat untuk meningkatkan hubungan internasional
Fungsi yang dilakukan sepenuhnya adalah pengendalian (pengawasan). Alasannya
adalah peranan yang dijalankan oleh bank umum dalam masyarakat kita. Bank lebih
dari industri lain, sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat luas
Menurut Gil, Edward.W. Reed, (1995:71), pengawasan adalah pengukuran unjuk
kerja bawahan untuk memastikan apakah mereka dapat memenuhi tujuan perusahaan
atau tidak dan mematuhi kebijaksanaan dan peraturan yang telah ditetapkan.
Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan
agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan
dapat terselenggara (Harold Koontz, dalam Hasibuan, 2001:105). Pengendalian
kredit adalah usaha-usaha untuk menjaga kredit yang diberikan tetap lancar,
produktif dan tidak macet (Hasibuan, 2001:105).
Menurut Hasibuan, (2001:105) tujuan pengendalian kredit, antara lain adalah
untuk: 1. Menjaga agar kredit yang disalurkan tetap aman.
2. Mengetahui apakah kredit yang disalurkan itu lancar atau tidak.
3. Melakukan tindakan pencegahan dan penyelesaian kredit macet atau kredit bermasalah.
4. Mengevaluasi apakah prosedur penyaluran kredit yang dilakukan telah baik atau masih perlu disempurnakan.
5. Memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan analisis kredit dan mengusahakan agar kesalahan itu tidak terulang kembali.
6. Mengetahui posisi persentase collectability credit yang disalurkan bank.
7. Meningkatkan moral dan tanggung jawab analisis kredit bank.
JASA-JASA BANK LAINNYA
A. Pengertian
Jasa Bank Lainnya
Selain untuk menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, Perbankkan
menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya. Namun hal ini juga akan melihat
terlebih dahulu dari sisi permodalan sampai dengan kesiapan dari personel dari
pihak bank untuk menyediakan fasilitas-fasilitas yang diharapkan oleh nasabah,
selain itu juga diperhatikan apakah bank tersebut termasuk kedalam kategori
bank umum, BPR atau bank syariah.
B. Keuntungan Jasa-Jasa Bank
Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah selisih antara bunga
simpanan dengan bunga kredit. Selain itu ada lagi keuntungan yang dapat
diperoleh perbankkan yaitu melalui :
Biaya ini dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan administrasi khusus,biasanya dikenakan untuk pengelolaan fasilitas tertentu.
2. Biaya Kirim
Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang atau yang biasa disebut dengan transfer, baik transfer dalam negari ataupun luar negeri.
3. Biaya Tagih
Jasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumen-dokumen milik nasabahnya seperti jasa kliring dan jasa inkaso. Biaya tagih ini dilakukan baik untuk tagihan dokumen dalam negeri maupun luar negeri.
4. Biaya Provisi dan Komisi
Biaya ini dibebankan kepada jasa kredit dan jasa transfer serta jasa-jasa atas bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankkan.
5. Biaya Sewa
Biaya ini dibebankan kepada nasabah yang menggunkan fasilitas safe deposit box, dan besarnya sewa tergantung dari besarnya safe deposit box yang dipakai.
C. Jenis-jenis Jasa Bank Lainnya
Telah dijelaskan didepan bila kelengkapan jenis-jenis jasa bank lainnya akan sangat tergantung dari apakah bank tersebut BPR, bank umum konvensional ataukah bank umum syariah.
Jenis jasa-jasa bank lainnya :
1. Kiriman Uang (Transfer)
Transfer adalah merupakan jasa pengiriman uang baik di dalam negari ataupun luar negeri. Sebagai contoh Rita mengirim uang kepada ayahnya sebesar Rp 5.000.000 melalui “bank R” melalui jasa transfer.
2. Kliring (Clearing)
Kliring merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara
saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring
(penagihan warkat seperti cek yang berasal dari dalam kota). Peserta kliring
adalah bank yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia.
3. Inkaso
Inkaso merupakan jasa bank utnuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari
luar kota atau luar negeri. Contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang
diterbitkan oleh bank di kota Balikpapan, maka cek tersebut dapat dicairkan di
Jakarta melalui jasa inkaso. Warkat-warkat yang dapat ditagihkan melalui inkaso
misalnya cek, bilyet giro, wesel, deviden.
Safe deposit box merupakan jasa banjk yang diberikan kepada para nasabahnya
yang membutuhkan keamanan pada benda-benda ataupun suratsurat berharga
miliknya. Bentuknya berupa kotak dimana terdapat ukukran yang berbede-beda
sesuai dengan kebutuhan dari para nasabahnya.
Adapun surat-surat berharga
a. Sertifikat deposito
b. Sertifikat tanah
c. Saham
d. Obligasi
e. Surat Perjanjian
f. Akte kelahiran
g. Akte pernikahan
h. Ijasah
a. Sertifikat deposito
b. Sertifikat tanah
c. Saham
d. Obligasi
e. Surat Perjanjian
f. Akte kelahiran
g. Akte pernikahan
h. Ijasah
Adapun benda-benda berhargayang
a. Emas
b. Mutiara
c. Berlian
d. Intan
e. Permata
Adapun
keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah biaya sewa,
uang setoran jaminan yang mengendap, dan pelayanan nasabah.
5. Bank Card
uang setoran jaminan yang mengendap, dan pelayanan nasabah.
5. Bank Card
Bank card adalah “kartu plastik”atau yang biasa kita sebut dengan ATM, yang
dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan kepada nasabahnya untuk dipergunakan
sebagai alat pembayaran ditempat-tempat yang menyediakan fasilitas untuk ATM
ini.
Travelier cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan , cek ini
biasanya dipergunakan untuk orang-orang yang senang bepergian.Traveller cheque
diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan
diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.
7. Letter of Credit (L/C)
Letter of credit merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada
masyarakat untuk memperlancar arus barang termasuk barang dalam negeri.
Kegunaan letter of credit adalah untuk menampung dan menyelesaikan
kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli (importir) maupun penjual (eksportir)
dalam transaksi dagangannya.
Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut Opening
Bank atau inssuing bank sedangkan bank eksportir merupakan bank pembayar terhadap
barang yang diperdagangkan. Dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank
pembayar atau disebut dengan advising bank.
MANAJEMEN SDM
PERBANKAN
Salah satu pengelolaan paling penting dalam dunia perbankan disamping
pemasaran bank adalah pengelolaan terhadap sumber daya manusianya (SDM).
Hal ini disebabkan sumber daya manusia merupakan tulang punggung dalam
menjalankan roda kegiatan operasional suatu bank. Untuk itu, penyediaan sumber
daya manusia (bankir) sebagai motor penggerak operasional bank haruslah
disiapkan sedini mungkin. Disamping itu, sumber daya manusia yang dimiliki oleh
bank haruslah memiliki kemampuan dalam menjalankan setiap transaksi
perbankan,mengingat faktor pelayanan yang diberikan oleh para karyawan ini
sangat menentukan sukses atau tidaknya bank ke depan. Kemampuan yang telah
dimiliki harus telah diasah secara terus-menerus, baik melalui pengalaman kerja
maupun pelatihan dan pengembangan karyawan.
Job Analysis
1.Menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan.
2.Informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan
dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai.
Perencanaan Tenaga
Kerja
Tujuan :
* Pengadaan karyawan menyediakan tenaga kerja baik jangka pendek maupun
jangka panjang
* Penarikan karyawan, yaitu kegiatan untuk memperoleh sejumlah tenaga kerja
melalui berbagai sumber
* Memperbaiki SDM bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui
pelatihan dan pengembangan atau transfer serta promosi karyawan
Nilai penting dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia
* Antisipasi terhadap pembukaan cabang baru
* Adanya pensiun normal karyawan
* Pengunduran diri karyawan
* Diberhentikan oleh bank
* Karyawan meninggal dunia atau mengalami kecelakaan
Rekruitmen dan Seleksi
- Rekrutmen adalah kegiatan untuk menarik sejumlah pelamar agar melamar ke
bank.
- Seleksi adalah proses pemilihan calon karyawan yang telah direkrut
melalui berbagai persyaratan yang telah ditetapkan oleh bank.
Sumber Tenaga Kerja
1. Walk-in
2. Employee refferals
3. Lembaga pendidikan
4. Iklan
5. Want-ad (nama dan
alamat perusahaan tertulis jelas)
6. Blind-ad (nama dan
alamat perusahaan tidak tertulis)
7. Bursa tenaga kerja
8. Asosiasi profesional
9. Open house
Teknik Pelatihan dan
Pengembangan
1.On the job training
: Bagian-bagian organisasi yang ada dalam perusahaan, Magang, Penugasan tugas
sementara.
2. Teknik presentasi dan metode simulasi
- Teknik presentasi: sistem
perkuliahan, video, konferensi
- Metode simulasi: studi kasus,
role playing, business game, vestibule training, latihan laboratorium
Pengembangan :
- Paket pendidikan di lembaga pendidikan, sepeti paket pendidikan komputer,
marketing, accounting, bahasa asing, dll
- Transfer antar bagian
- Promosi jabatan
Pengembangan Karir
* Meningkatkan prestasi kerja
* Meningkatkan kesetiaan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan
* Memiliki mentor dan sponsor
* Pindah ke perusahaan lain
Pemberian Kompensasi
* Kompensasi finansial, berupa gaji dan bonus
* Kompensasi non finansial, berupa tunjangan-tunjangan seperti tunjangan
kesehatan, tunjangan hari tua, serta fasilitas kesejahteraan lainnya
Integrasi dan
Pemeliharaan
Pemutusan Hubungan
Kerja
* Usia pensiun (berusia 55 tahun)
* Permintaan pengunduran diri
* Diberhentikan karena lalai atau berbuat kecurangan
* Diberhentikan karena mengalami cacat fisik atau mental
Program rasionalisas
MANAJEMEN PERBANKAN
MANAJEMEN
PEMASARAN BANK
o Riset
Pemasaran, kegiatan perancangan, pengumpulan analisa dan pelaporan data secara
sistematik dan relevan berdasarkan situasi pemasaran
o Cara
Identifikasi Pasar
- Penetrasi
pasar
- Pengembangan
pasar
- Pengembangan
produk
- Diversifikasi
produk
o Langkah-langkah
menentukan riset
1. Merumuskan
masalah
2. Studi
Kepustakaan
3. Menyusun
Hipotesis
4. Menentukan
sumber data
5. Menentukan
pengumpulan dana
6. Teknik
pengumpulan data
7. Menyusun
daftar pertanyaan
8. Mengumpulkan
data
9. Mengolah
data
10. Menganalisis
data
11. Menyusun
laporan
o Tujuan Riset,
memperoleh informasi-informasi yang dapat digunakan untuk melakukan analisis
tentang kekuatakn dan kelemahan peluang, dan ancaman (analisis SWOT) bank yang
bersangkutan.
o Menetapkan
tujuan pemasaran, hasil riset pemasaran dapat menentukan apa yang
harus dilakukan, pengembangan rencana-rencana yang efektif, menentukan sasaran
prestasi idividu dan menilani hasilnya. Segala kegiatan dilakukan dengan
perencanaan dan standar pengendalian yang akan dijadikan pedoman setiap pegawai
bank, jadi tujuan bank harus dibuat lebih spesifik.
o Strategi
pemasaran bank, mengarahkan straegi bisnis kepada usaha untuk
memanfaatkan setiap peluang bisnis dan mengantisipasi setiap ancaman seoptimal
mungkin berdasarkan analisis SWOT
o Langkah-langkah
Pencapaian Tujuan
1.Segmentasi Pasar, mengidentifikasi
kelas-kelas dalam masyarakat yang mempunyai perbedaan kebutuhan jasa bank
Meliputi : tingkat
pendapatan masyarakat, kepentingan, status sosial, dan
brand
awcreness
- Segmentasi
pasar didasarkan pada :
1. Segmentasi
Geografis, membagi pasar menurut geografisnya
2. Segmentasi
demografis, membagi pasar menurut variabel kependudukan
3. Segmentasi
Psikologis, membagi pasar menurut faktor psikologi (gaya hidup, kelas sosial,
dll)
4. Segmentasi
Perilaku, membagi pasar menurut pengetahuan, sikap pemakaian, dan tanggapan
terhadap jasa bank
- Syarat
Segmentasi Pasar
1. Dapat diukur
(measurability)
2. Dapat
terjangkau (accessibility)
3. Potensi
(substansibility)
4. Dapat
dilaksanakan (actionability)
2.Pasar Sasaran
- Pemasaran
Serba Sama, perbedaan segmen pasar tidak terlalu mencolok
- Pemasaran
Serba Aneka, segmen pasar yang tidak dapat digabungkan sehingga produk didesain
untuk masing-masing segmen
- Pemasaran
Terupsat, hanya ada 1 segmen pasar yang paling menguntungan
3.Menentukan posisi
pasar, menentukan posisi bank dan posisi pesaing di pasar sasaran, kemudian
memutuskan cara terbaik untuk memenangkan persaingan
4.Strategi memasuki
pasar
- Membeli
bank lain
- Mengembangkan
produk sendiri
- Kerjasama
denga bank lain
5.Mengembangkan bauran
pemasaran, menggunakan berbagai variabel untuk mempengaruhi respon nasabah atau
calon nasabah.
Meliputi :
a. pengembangan
produk bank
- tahap
pengenalan (pengenalan produk)
- tahap
pertumbuhan (hasil penjualan naik)
- tahap
kedewasaan (mempertahankan penjualan, menjaga kualitas)
- tahap
penurunan (penjualan menurun karena mengalami kejenuhan)
b. penetapan
harga/tarif jasa bank, meliputi
- pasar
persaingan sempurna, dengan menonjolkan kualitas produk yang berbeda karena
pasar bersifat homogen
- pasar
persaingan monopolistik, penetapan keistimewaan produk yang lebih tinggi
dari bank lain menentukan harga produk (deferensiasi pasar)
- pasar
persaingan oligopolistik, biasa ditemukan di pasar kredit kecil (ritel)
sehingga diperlukan penyebaran jaringan kecil dan banyak tenaga kerja
- pasar
persaingan monopolis, terdapat 1 penjual (bank) sehingga dapat secara
leluasa menentukan harga pasar
c. pendistribusian
produk bank ke masyarakat, mempertimbangkan:
- lokasi
kantor pesaing, kantor cabang harus lebih mudah dijangkau
- lokasi
nasabah, lebih mendekatkan diri dengan lokasi usaha/tempat tinggal nasabh
- tersedianya
fasilitas lain yang sering dikunjungi
- fleksibilitas
pengaturah lokasi dan keamanan
d. penggunaan
media promosi, antara lain :
- iklan,
kegiatan produk secara lisan maupun tulisan baik menggunakan media cetak, TV,
radio, internet, dll
- promosi
penjualan, kegiatan penawaran dengan menggunakan peragaan,
demonstrasi serta metode yang diawasi oleh bank
- penjualan
pribadi, kegiatan penawaran dengan melakukan pendekatan langsung dan
menjelaskan kelebihan produk
- publisitas,
kegiatan penawaran dengan memasukkan produk ke dalam berita-berita
televisi/cetak
o Rencana
Pemasaran Bank, membuat perencanaan bank secara tertulis yang mencakup
target pasar dan produk yang ditawarkan, target dana, target ekspansi kredit,
anggaran yang akan digunakan, serta penetapan penanggunjawab pemasaran dan
haruslah merupakan pasar sasaran yang paling menguntungkan serta memperhatikan
kebutuhan, keinginan dan permasalahan yang dihadapi calon nasabah
o Kegiatan
Pemasaran Bank, setiap unit kerja bank harus benar-benar mengetahui secara
detail produk yang nantinya akan mereka pasarkan sehingga siap untuk melayani
nasabah dalam menggali informasi tentang produk yang ditawarkan baik melalui
sarana iklan, media publisitas, promosi penjualan dan penjualan pribadi.
o Pengawasan
Pemasaran Bank, dengan melakukan evalusai yang dapat dilakukan disetiap
pertengahan tahun oleh penanggunjawab pemasaran, sehingga apabila terdapat
ketidaksesuaian dengan rencana dapat dilakukan tindakan korektif untuk mencapai
target pasar
o Jenis
pengendalian pemasaran
1. Pengendalian rencana
tahunan, untuk menjami bahwa semua target yang ditetapkan dalam rencana
pemasaran tekah tercapai
Meliputi :
- Menetapkan
sasaran setiap bulan atau setiap kuartil dari rencana tahunan
- Memantau
pelaksanaan operasional pemasaran
- Menentukan
sebab-sebab terjadinya penyimpangan dalam pemasaran
- Mengambil
tindakan perbaikan untuk menutup kesenjangan antara target dan realisasinya
2. Pengendalian
Profitabilitas, untuk mengetahui kemampuan bank untuk memperoleh laba dari
berbagai produk, daerah, dan kelompok nasabah untuk mengambil tindakan
perluasan, pengurangan atau penghentian pemasaran oleh pengendali pemasaran
3. Pengendalian
Strategik, suatu pemeriksaan yang menyeluruh, sistematik, dan bebas atas
lingkungan pemasaran, sasaran, strategi, dan aktivitas pemasaran untuk
menentukan luasnya permasalahan dan peluang-peluang untuk memperbaiki prestasi
pemasaran
4 hal dalam audit pemasaran
1. Luas,
mencakup semua dimensi utama pemasaran bank
2. Sistematik,
menyangkut tata urutan teratur dari langkah diagnostik yang mencakup lingkungan
pemasaran, sistem pemasaran, dan aktivitas pemasaran
3. Bebas,
terpisah dari pengaruh bagian pemasaran
4. Berkala,
audit pemasaran dilakukan berkala, tidak hanya bila ada krisis
LAPORAN KEUANGAN BANK
Laporan Keuangan Bank
adalah Laporan keuangan yang merupakan hasil akhir dari suatu proses
pencatatan, dan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan :
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan
informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh
perubahan harga”
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses
pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan
tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri
dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan
bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku
perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan laba rugi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan posisi
keuangan yang dapat disajikan berupalaporan arus kas atau laporan arus
dana
Catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.
Pengenalan Rasio
Keuangan Bank
Pengenalan Rasio Keuangan Bank
Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio
keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan. Oleh karena itu penganalisa
harus mampu menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau
waktu ini dengan faktor-faktor di masa mendatang yang mungkin akan
mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang
bersangkutan.
Landasan Teori
Pengertian rasio keuangan menurut Van Horne dan Wachowizs(1997:133)
yaitu:
“Indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.”
“Indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.”
Menurut
Bambang Riyanto (2001:329) mengenai definisi rasio keuangan yaitu:
“Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interpretasi dan analisis laporan finansial suatu perusahaan. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam datafinansial.”
“Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interpretasi dan analisis laporan finansial suatu perusahaan. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam datafinansial.”
Menurut S. Munawir (2007:65) analisis
rasio keuangan adalah:
“Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.”
Pengertian analisis rasio keuangan menurut Weston (1995:225) adalah:
“Analisis rasio keuangan memberikan kerangka hubungan antar pos-pos neraca dan perhitungan laba rugi, memungkinkan seseorang menelusuri sejarah suatu perusahaan dan menilai posisi keuangannya saat ini, serta memungkinkan bagi manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditur atau investor terhadap keadaan keuangan perusahaan dan dengan demikian dapat mancari cara-cara yang tepat untuk mendapatkan dana.”
“Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.”
Pengertian analisis rasio keuangan menurut Weston (1995:225) adalah:
“Analisis rasio keuangan memberikan kerangka hubungan antar pos-pos neraca dan perhitungan laba rugi, memungkinkan seseorang menelusuri sejarah suatu perusahaan dan menilai posisi keuangannya saat ini, serta memungkinkan bagi manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditur atau investor terhadap keadaan keuangan perusahaan dan dengan demikian dapat mancari cara-cara yang tepat untuk mendapatkan dana.”
Menurut Agus Sartono (2001:113) yang dimaksud dengan
analisa rasio keuangan adalah:
“Dasar untuk menilai dan mengarahkan prestasi operasi perusahaan.Disamping
itu, analisa rasio keuangan juga dapat dipergunakan sebagai kerangka kerja
perencanaan dan pengendalian keuangan.”
Menurut Bambang Riyanto (2001:329) penganalisa finansial dalam
mengadakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan 2
macam cara pembandingan, yaitu:
1. Pembandingan present ratio dengan rasio-rasio semacam di waktu-waktu yang lalu (rasio historis) dari perusahaan yang sama.
1. Pembandingan present ratio dengan rasio-rasio semacam di waktu-waktu yang lalu (rasio historis) dari perusahaan yang sama.
2.Pembandingan antara rasio-rasio suatu perusahaan dengan rasio-rasio
semacam dari perusahaan-perusahaan atau industri lain yang sejenis (rasio
rata-rata atau rasio industri).
5.1. Legal Reserve Requirement (LRR)
Legal Reserve Requirement (LRR) adalah ketentuan bagi setiap bank umum untuk menysihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada bank Indonesia.
Legal Reserve Requirement (LRR) adalah ketentuan bagi setiap bank umum untuk menysihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada bank Indonesia.
5.2. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber.
pengertian lainnya LDR adalah rasio keuangan perusahaan perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas. LDR adalah suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwasuatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan (Latumaerissa,1999:23). LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit.
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber.
pengertian lainnya LDR adalah rasio keuangan perusahaan perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas. LDR adalah suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwasuatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan (Latumaerissa,1999:23). LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit.
5.3. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR(Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
5.4. Perhitungan Legal Lending Limit (LLL)
Perhitungan Legal Lending Limit (LLL) adalah faktor Permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen, Rentabilitas (Earning) dan Likuiditas. Analisis ini dikenal dengan istilah Analisis CAMEL :
CAR(Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
5.4. Perhitungan Legal Lending Limit (LLL)
Perhitungan Legal Lending Limit (LLL) adalah faktor Permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen, Rentabilitas (Earning) dan Likuiditas. Analisis ini dikenal dengan istilah Analisis CAMEL :
- ASPEK PERMODALAN (CAPITAL)
Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan yang dimiliki bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan paa CAR (Capital Adequacy Ratio) yang ditetapkan BI, yaitu perbandingan antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.
Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan yang dimiliki bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan paa CAR (Capital Adequacy Ratio) yang ditetapkan BI, yaitu perbandingan antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.
- ASPEK KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (ASSET )
Aktiva produktif atau Productive Assets atau sering disebut dengan Earning Assets adalah semua aktiva yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk dapat memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.
- ASPEK KUALITAS MANAJEMEN (MANAGEMENT)
Aspek ketiga penilaian kesehatan bank meliputi kualitas manajemen bank. Untuk menilai kualitas manajemen akan mengajukan 250 pertanyaan yang menyangkut manajemen bank yang ebrsangkutan. Kualitas ini juga akan melihat dari segi pendidikan serta pengalaman para karyawannya dalam menangani bebagai kasus yang terjadi.
Aktiva produktif atau Productive Assets atau sering disebut dengan Earning Assets adalah semua aktiva yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk dapat memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.
- ASPEK KUALITAS MANAJEMEN (MANAGEMENT)
Aspek ketiga penilaian kesehatan bank meliputi kualitas manajemen bank. Untuk menilai kualitas manajemen akan mengajukan 250 pertanyaan yang menyangkut manajemen bank yang ebrsangkutan. Kualitas ini juga akan melihat dari segi pendidikan serta pengalaman para karyawannya dalam menangani bebagai kasus yang terjadi.
- ASPEK RENTABILITAS (EARNING)
Penilaian aspek ini diguankan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan, juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Penilaian ini meliputi ROA atau Rasio Laba terhadap Total Aset, dan Perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO).
Penilaian aspek ini diguankan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan, juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Penilaian ini meliputi ROA atau Rasio Laba terhadap Total Aset, dan Perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO).
- ASPEK
LIKUIDITAS (LIKUIDITY)
Aspek kelima adapah penilaian terhadap aspek
likuiditas bank. Suatu bank dukatakan likuid, apabila bank yangbersangkutan
mampu membayar semua hutangnya, terutama hutang-hutang jangka pendek. Selain
itu juga bank harus mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
5.5. Non Performing Loan (NPL)
Non performing loan adalah kredit yang masuk ke dalam kualitas kredit
kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh
Bank Indonesia (SE No. 7/3/DPNP). NPL yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan angka perubahan NPL bulan Desember 2008 dan Januari 2009, dengan
kategori 1 = meningkat, 0 = menurun atau tetap.
Variabel Kebijakan Bank Indonesia (KBI) mempengaruhi NPL secara signifikan. KBI No. 7 Tahun 2005 menyebutkan bahwa adanya pengharusan dilakukannya penyeragaman penilaian dan pengategorian kualitas aktiva produktif oleh bank. Hasil pengolahan nilai signifikansi variabel KBI adalah 0,016. Hal ini berarti KBI signifikan mempengaruhi NPL pada tingkat kepercayaan 95% karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan terjadi perbedaan yang nyata antara NPL setelah diterapkannya KBI dengan NPL sebelum diterapkannya KBI.
5.6. Net Interest Margin (NIM)
marjin bunga bersih (NIM) adalah ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka (misalnya, deposito), relatif terhadap jumlah mereka (bunga produktif ) aset. Hal ini mirip dengan margin kotor perusahaan non-finansial.
Non performing loan adalah kredit yang masuk ke dalam kualitas kredit
kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh
Bank Indonesia (SE No. 7/3/DPNP). NPL yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan angka perubahan NPL bulan Desember 2008 dan Januari 2009, dengan
kategori 1 = meningkat, 0 = menurun atau tetap.
Variabel Kebijakan Bank Indonesia (KBI) mempengaruhi NPL secara signifikan. KBI No. 7 Tahun 2005 menyebutkan bahwa adanya pengharusan dilakukannya penyeragaman penilaian dan pengategorian kualitas aktiva produktif oleh bank. Hasil pengolahan nilai signifikansi variabel KBI adalah 0,016. Hal ini berarti KBI signifikan mempengaruhi NPL pada tingkat kepercayaan 95% karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan terjadi perbedaan yang nyata antara NPL setelah diterapkannya KBI dengan NPL sebelum diterapkannya KBI.
5.6. Net Interest Margin (NIM)
marjin bunga bersih (NIM) adalah ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka (misalnya, deposito), relatif terhadap jumlah mereka (bunga produktif ) aset. Hal ini mirip dengan margin kotor perusahaan non-finansial.
Hal ini biasanya dinyatakan sebagai persentase dari
apa lembaga keuangan memperoleh pinjaman dalam periode waktu dan aset lainnya
dikurangi bunga yang dibayar atas dana pinjaman dibagi dengan jumlah rata-rata
atas aktiva tetap pada pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tersebut
(yang produktif rata-rata aktiva).
**** TERIMA KASIH****
Pengenalan Rasio
Keuangan Bank
PENDAHULUAN